Senin, 23 April 2012



Suatu saat ada seseorang
yang bertanya kepada saya,
“bagaimana kamu tahu bahwa
kamu sedang mencinta?” Jujur
saja, saya langsung masuk ke
kedalaman bagai menyelusuri
lorong-lorong yang selama ini
memang telah saya lalui. Di
sana, saya kembali melihat
saat-saat dimana hati bukan
hanya berbicara tentang rasa
yang indah namun juga saat-
saat pikiran mempertanyakan
banyak hal. The really deep
question is how I know that I
love?
Suatu saat ada seorang “peri”
bertanya: “aku tidak tahu
apakah aku benar-benar
mencintaimu? Aku ragu dan
aku mempertanyakannya.
Yang aku tahu adalah aku
menjalani rasa dan saat yang
sedang ada ini”. Mendengar
itu, pemuda, sang kekasihnya
melukiskan apa yang
dialaminya sendiri sembari
tetap memberi keleluasan
kepada perinya untuk
menemukan jawaban atas
pertanyaannya sendiri.
Pernahkah anda mengalami
hal ini? Seseorang yang
menyukai orang lain dalam
arti yang sangat dalam
pertama-tama diawali dengan
rasa suka. Tertarik melihat
hal-hal kecil yang
dilakukannya. Saya ingat, satu
hal yang sangat
mempengaruhi hidup saya.
“Semua hal besar selalu
diawali oleh hal yang kecil”.
Tatkala setiap saat melihat,
mendengar, dan merasakan
apa yang dilakukan seseorang
akan membawa orang lain
semakin dekat dengannya.
Pada tahap awal, ini
merupakan rasa suka yang
semakin ingin merengkuh
seseorang begitu dekat
dengan kita. But……tentunya
kita akan terus memikirkan
apakah benar kita
menyukainya? Atau jangan-
jangan ini hanya perasaan
sesaat? Tentunya, jangan
sampai anda salah memilih.
Sebab, soal hati bukanlah soal
mata yang tertarik karena
memandang, cinta bukanlah
soal dia yang menawan.
Pada saat suka menjadi alat
yang pertama
mempertemukan yang
berbeda menjadi tetap
berbeda, akan terjadi suatu
konfigurasi sisi-sisi yang tidak
dimengerti sepenuhnya.
“Mengapa seseorang harus
menyukai orang yang satu itu
dan bukan yang lain?” Sisi
yang tidak dimengerti ini,
pada saat tertentu disebut
dengan kesamaan. Ketika
anda semakin melihat ada
beberapa atau banyak
kesamaan dalam diri anda
dengan orang yang satu itu,
apa yang akan anda lakukan?
Pastinya, anda akan
mengungkapkan diri anda
lebih jauh dan dalam. Rasa
suka dalam kesamaan-
kesamaan akan bergerak
pada zona mencoba memberi
dan menemani.
Hadir di saat-saat seseorang
tidak tahu harus berbuat apa,
sambil mengungkapkan apa
yang bisa dilakukan. Kadang,
ia hanya diam dan terus
mengulang kata yang sama
agar seseorang menemukan
setitik semangat dalam
keletihannya. Pada akhirnya,
saling menyadari dan
menyatakan diri apa adanya
merupakan garis lanjutan dari
kisah yang akan terus
dituliskan. Di saat itu,
siapapun akan saling berbagi,
saling mengerti dan saling
merindukan. Tetapi apakah
hanya sampai di sini?
Jika kita hanya sampai pada
tahap ini, ingat rasa suka akan
menyeret kita – selalu –
dalam like or not, right or not
or sometime we call it as
moodiness. Ketika orang yang
kita sukai itu menjadi
menjengkelkan atau kadang-
kadang cuek, dingin, dan lain
sebagainya kita akan
cenderung untuk menjauh.
Atau kita akan menjadi sangat
marah dan merasa dicuekin.
Tapi siapakah kita sehingga
kita harus memaksa atau
mempertanyakan dia tidak
boleh seperti itu?
Akan banyak sekali kisah yang
akan terjadi. Tapi, kita harus
kembali kepertanyaan dasar:
”how I know that I love?”
Cinta dalam arti yang sangat
dalam adalah keputusan.
Ketika anda mengatakan
perasaan anda kepada
seseorang bahwa anda
menyukainya dan “bukan”
yang lain anda telah
memutuskan. A decision
makes everything in commit
with her/him by our own
words. Maka, keputusan akan
terus menghantar kita pada
sebuah keberanian untuk
melakukan apapun.
Sebuah ilustrasi sederhana.
Saat anda menyukai
seseorang dan anda begitu
ingin memberinya sekuntum
mawar. Anda melihat hanya
ada sekuntum mawar indah di
taman. Anda mendekati dan
melihat mawar itu dipenuhi
dengan duri-duri yang siap
melukai tangan anda.
Pertanyaannya: “apakah anda
mau mengambil mawar itu
dan memberikan kepadanya
kendati tangan anda akan
terluka? Once again, you must
be make a decision. Jika cinta
anda lebih besar daripada
ketakutan anda untuk terluka,
anda pasti mengambil mawar
itu dan memberikan
kepadanya. Cinta
mengalahkan luka. Dan
bukankah itu sebuah
keputusan?
Pernahkah anda begitu ingin
bertemu dengan kekasih
anda? Dan walaupun ada
pekerjaan anda pasti mencari
waktu untuk bertemu dengan
dirinya?
Pernahkah anda begitu
mengharapkan kehadirannya
di sisi anda? Dan dengannya
anda berusaha
menghubunginya walau
sekedar mendengar suaranya?
Pernahkah anda ingin
bercerita namun tiada teman
dan sendirian? Dan anda
mengatakan padanya bahwa
anda ingin menemuinya?
Pernahkah anda sangat tidak
bersemangat dan rasanya
putus asa dan dia
menyemangati anda dengan
sangat sederhana hanya
dengan berkata “aku tahu
kamu pasti bisa?”
Pernahkah anda “merasa”
dicuekin dan kemudian ia
berkata “maafkan aku?”
Pernahkah anda merasa
begitu egois dan ia
mengingatkan anda dan
kemudian anda pun minta
maaf?”
Pernahkah anda meragukan
bahwa ia mencintai anda
namun ia mengatakan “aku
mencintaimu lebih dari yang
sebelumnya?”
Pernahkah anda berkata ”aku
tidak tahu apakah aku
mencintaimu” namun ia selalu
hadir dan menemanimu?”
So, the great question is how
do you know that you love? Or
how I know that I love?
Jika anda mengalami banyak
keraguan sekaligus berusaha
mencintainya dan mengerti
siapa dia, atau banyak hal
yang lain…..ingatlah, itu bukti
anda sedang mencinta.
Maka, cinta bukanlah masalah
rasa. Cinta adalah soal
keputusan dan dengannya kita
berani menanggung apapun.
Ketika kita telah memutuskan
bahwa kita mencintai dia, jauh
dalam kedalaman hati ada
sebuah ketenangan. Sebab,
sekaligus di sana tersimpan
sebuah unconditional
trustworthiness. Sebuah
kepercayaan yang tidak
meragukan. Aku mencintainya
dan akan tetap mencintainya
dengan apa adanya dia.
Mungkin dia akan berubah
tapi aku percaya ia tetap
seperti pertama kali aku
kenal. Dalam hidup hanya ada
dua yang paling utama untuk
membina kehidupan yang
sangat baik yakni
kepercayaan dan kejujuran.
Jika kedua hal ini sudah hilang
maka yang terjadi adalah
kesalahpahaman. Maka,
dalam mencintai, keterbukaan
menjadi pintu yang sangat
dibutuhkan. Biarkan kita
saling mengatakan apa yang
kita inginkan dan yang lain
mendengarkan. Dari sana kita
akan belajar bahwa banyak
yang berbeda dalam diri kita
namun biarkanlah semua
tetap berbeda. Tugas kita
adalah merajut semua hal
yang berbeda menjadi begitu
indah untuk dimiliki bersama.
Mencitai bukanlah mengubah
orang menjadi seperti yang
kita inginkan. Sebab, jika
demikian kita hanya mencintai
bayangan diri kita yang hadir
dalam dirinya.
So, how I know that I love?
When I know I’m in love and
need someone in love. I tell
her/him that I love and I
always at her/him side lovely.
My heart tells me them that I
love not always by my mind.
Kupersembahkan kepadamu
saat pisces 13 bersinar di
angkasa jingga mengawali
untaian yang akan terus
bersinar. Saat keputusan telah
kutemukan dan seluruhnya
akan kupersembahkan
untukmu yang kucinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar